Perbedaan Server Side Scripting dan Client Side Scripting

 on Tuesday, July 6, 2021  

Perbedaan Client Side Scripting dan Server Side Scripting

    Dalam dunia pemrograman web, dikenal adanya istilah pemograman sisi klien (client side programming / client side scripting) dan pemrograman sisi server (server side programming / server side scripting).

   Pemrograman sisi clien adalah proses pembuatan code-code program (dikenal dengan istilah script) yang nantinya akan dieksekusi di lingkungan clien (oleh web browser). Script-script yang dibuat di sisi clien ini pada umumnya disisipkan di dalam kode HTML. Para pengembang web membuat script-script di sisi clien menggunakan bahasa pemograman seperti: Javascript atau VBScript (bentuk singkatan dari: Visual Basic Script). 

    Karena script-script dalam pemrograman sisi clien ini akan dieksekusi oleh web browser, maka peran web browser sangatlah penting. Artinya, web browser yang digunakan harus mendukung bahasa pemograman yang digunakan untuk menulis script. Jalannya program di lingkungan web browser yang satu dengan yang lainnya mungkin saja agak berbeda karena perilaku dari masing-masing web browser bersangkutan. Karena alasan tersebut, sebagai pengembang web di sisi clien, sebaiknya proses pengujian program dilakukan menggunakan beberapa web browser yang berbeda (misal: Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Crome dan sebagainya).

   Berbeda dengan pemrograman sisi clien yang kodenya dieksekusi oleh web browser, dalam pemograman sisi server code-code program (yang juga sering disebut script) akan dieksekusi oleh interpreter yang terpasang di dalam web server (tergantung dari bahasa apa yang digunakan untuk menulis scriptnya). script di sisi server baru akan dieksekusi jika ada permintaan dokumen dari user ke web server. 

   Selanjutnya script tersebut akan diterjemahkan ke dalam format bahasa yang dimengerti oleh web browser (bahasa HTML) dan dikirimkan lagi ke user. Dengan demikian, dokumen yang diterima oleh user bukan lagi berupa script, melainkan dokumen yang sudah berupa HTML sehingga dapat ditampilkan di layar web browser sebagai halaman web. Script di sisi server dapat dikembangkan menggunakan bahasa-bahasa seperti: PHP, Perl, ASP, dan sebagainya. 

  Meskipun pemograman sisi-clien dan sisi-server masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun pada kenyataannya dalam pengembangan suatu sistem berbasis web broweser keduanya tetap dipakai untuk dapat saling bekerja sama.

   Sebagai contoh sederhana: script yang berada di sisi clien digunakan untuk melakukan validasi input dari user sedangkan script sisi server yang akan memproses data tersebut dan menyimpannya ke dalam suatu flat file maupun RDBMS tertentu.



No comments:

Post a Comment

J-Theme